Demo Petani Lampung Utara di Tugu Alamsyah Ratu Perwira Negara: Suara Tani untuk Keadilan

Demo Petani Lampung Utara di Tugu Alamsyah Ratu Perwira Negara: Suara Tani untuk Keadilan

 

Bidiknews, Lampung Utara – Ratusan petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lampung Utara menggelar aksi demonstrasi di Tugu Alamsyah Ratu Perwira Negara pada Kamis (23/1/2025). Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan berbagai tuntutan terkait permasalahan agraria, kesejahteraan petani, dan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada mereka.

Dalam orasinya, para petani menyampaikan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang belum memberikan solusi atas konflik lahan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Mereka menuntut pengakuan atas hak kepemilikan tanah yang selama ini dikelola turun-temurun, namun kini terancam akibat klaim perusahaan besar.

“Kami hanya ingin hak kami diakui. Lahan ini adalah tempat kami mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Jangan sampai kami terus-menerus menjadi korban ketidakadilan,” ujar Arifin, salah satu petani yang ikut dalam aksi.

https://youtube.com/shorts/CZ0cZBdXkKc?si=om8EfmYNG6XhIt99

Video Langsung dari ketua LBH LPKN Lampung Utara, Syah Budi Hasan,ย  yang ikut dalam mendukung Suara Hati petani di lampung utaraย 

Selain itu, para petani juga menuntut pemerintah segera merealisasikan program subsidi pupuk dan alat pertanian yang sering kali tidak tepat sasaran. Mereka mengeluhkan tingginya harga pupuk dan alat-alat pertanian yang menjadi beban berat bagi petani kecil.

“Kami ini petani kecil, tapi pupuk subsidi sulit didapat. Kalau begini terus, bagaimana kami bisa bertahan?” kata Sri Wahyuni, petani lain yang turut hadir.

Aksi demonstrasi yang berlangsung damai ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan satuan keamanan daerah. Para petani membawa spanduk dan poster berisi tuntutan mereka, seperti “Tolak Perampasan Lahan”, “Petani Butuh Pupuk Murah”, dan “Kembalikan Hak Kami”.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lampung Utara, Suyanto, mengatakan pihaknya akan mengupayakan mediasi antara petani dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. “Kami berkomitmen mendengar aspirasi petani dan akan segera mengadakan dialog bersama. Konflik agraria ini menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.

Aksi ini berakhir pada siang hari dengan perwakilan petani menyerahkan surat tuntutan kepada pemerintah daerah. Para petani berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti agar kehidupan mereka bisa lebih sejahtera dan adil.

Demo ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah, harus mendapatkan perhatian lebih. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan konflik dan meningkatkan kesejahteraan petani di Lampung Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *